Merawat Tradisi Menuju Bonangrejo Setara (Semakin Sejahtera)

  • Jun 08, 2023
  • Ghufron

ementasan wayang kulit dengan lakon 'Pandawa Syukur' menjadi pamungkas rangkaian peringatan Sedekah Bumi atau Apitan Desa Bonangrejo, tepatnya di bulan Apit dalam penanggalan bulan Jawa, atau bertepatan dengan bulan Dzulqo’dah dalam penanggalan hijriyah di Lapangan Sepak Bola Bonangrejo, Bonang, Demak, Rabu (31/5/2023).

Kepala Desa Bonangrejo, H.M. Asnawi dalam sambutannya mengatakan bahwa
kegiatan ini merupakan bentuk wujud nguri-nguri kebudayaan leluhur yang setiap tahunnya selalu diadakan.

"Jangan sampai putus untuk melestarikan kebudayaan kita. Kami berharap dengan adanya sedekah bumi atau apitan ini Desa Bonangrejo warganya dapat sejahtera, ayem, tentrem, gemah ripah loh jinawi," harap Asnawi.

Senada, Sekretaris Desa Bonangrejo, Ahmad Ghufron Nur menegaskan tujuan sedekah bumi atau apitan merupakan ritual atau tradisi sebagai bentuk pelestarian budaya jawa yang dimulai oleh Sunan Kalijaga kala berdakwah dengan Wayang kulitnya.

"Ini adalah bentuk rasa syukur kami warga Desa Bonangrejo untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala," ucap Ghufron.

Sementara itu, Ki Dalang Kliwir Adi Wibowo secara singkat menceritakan tentang keberhasilan para pandawa membuka Hutan Wanamarta dan berhasil mendirikan Negara Amarta atau Indraprastha, sebagai tanda syukur kepada Tuhan--mereka menyelenggarakan sesaji Raja Suya yakni suatu selametan yang harus dihadiri 100 raja.

"Apa yang dilakukan Desa Bonangrejo juga sama, diungkapkan dengan acara tasyakuran selametan atau apitan ini, mugo-mugo tambah sejahtera, maju, tentrem desane, ayem dan tak lupa panennya tambah banyak." pungkasnya.

Sedekah Bumi dengan mengambil tema 'Merawat Tradisi Menuju Bonangrejo Setara (Semakin Sejahtera)' tersebut sebelumnya di mulai dengan ziarah ke makam leluhur Mbah Bekel dan Nyai Bekel yang berada di Dukuh Panjunan kemudian dilanjutkan Selametan bedah bumi di Balai Desa Bonangrejo yang diikuti Perangkat, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat dan pemain wayang atau panjak wayang.

Kemudian dilanjutkan dengan selametan warga yang dihadiri oleh tiga dukuh dari Dukuh Panjunan, Bonang, dan Cempan. Dan, dipuncak acara dilanjutkan dengan pentas seni wayang dari mulai siang hingga malam hari turut hadir pula bintang tamu Danang Gareng dari Grobogan.